Untuk yang akan kembali,
Aku
tidak pernah mengerti titik kehidupanku yang satu ini. Begitu nyata, tapi
berulang kali membuatku bertanya ‘nyatakah semua ini?’. Jutaan waktu yang lalu,
kamu membuatku yakin kamu akan ada untukku, namun, ratusan tahun yang lalu, keyakinan
itu semakin bertambah, kamu akan mencariku tanpa lelah. Ya! Karena aku tahu
saat itu aku bersiap menghilang tepat diwajahmu.
Bukan
terlalu percaya diri, namun kepercayaan diri yang kamu tunjukkan membuatkan
menjadi buta. Maaf, jika suatu saat nanti aku akan menyakitimu karena kau yang
pertama melakukannya. Terimakasih karena kau telah memberikan rasa sakit ini
padaku karena kau pun akan berterimakasih atas apa yang akan aku lakukan.
Jutaan
waktu yang akan datang, semuanya akan menadi jelas. Ratusan waktu yang akan
datang, hatimu hanya akan tertuju padaku, seperti saat aku hanya melihatmu
dipelupuk mataku.
Aku
harap saat itu kata maaf dan terimakasih akan berbaur menjadi kasih. Aku harap
saat itu tak ada lagi senyum angkuh dari wajahmu, karena kau tahu aku sangat
membencinya. Senyum keangkuhan itu akan berganti dengan senyum penuh rendah
hati, ketulusan, dan keikhlasan.
Izinkan
aku menuliskan kisah ini jauh didalam hatiku. Menjadi satu kunci hati yang
mulai menutup masa lalu. Biarkan aku tetap melangkah dengan kakiku hingga
akhirnya kau datang memapahku dengan senyum. Senyum dari hati yang selalu aku
tunggu.
Dari yang selalu mendo’akanmu