Around The World

Rabu, 17 Desember 2014

Hidup Senantiasa Mengajarkan Untuk Selalu Bermanfaat Bagi Orang Lain

Organisasi itu tak pernah terasa indah, hanya saja bagaimana kita menyikapi dengan tawa dan canda. 

Hidup itu tak pernah indah, setiap hari menanggung beban, tak berhasil hari ini, esok harus berhasil, tapi bukan berarti kita lupa pada sang pencipta dan pemilik hidup, bukan berarti kita lupa bagaimana caranya tersenyum dan tertawa, bukan berarti kita terlena pada kehampaan dunia.

Organisasi itu tak pernah menyedihkan, semuanya berjalan pada dua pilihan, mau atau tidak mau, menghampiri atau meninggalkan, bertanggung jawab atau tidak sama sekali. 

Organisasi tak pernah bicara raga, tapi jiwa yang terkenang. 

Organisasi itu punya hidup yang abadi karena kita melakukannya seolah kita akan abadi.

Raga yang mati takkan tau rasanya organisasi, tapi jiwa yang membara selalu membawa organisasi dipundaknya, tak peduli harus seberat apa, resiko telah ada dibenaknya.

Jika lelah menghampiri, ingat hati yang tulus jadi buah bibir ditubuh sendiri. 
Ketulusan tak pernah dibawa mati oleh raga, tapi dikenang disetiap jiwa dan raga yang terasa.

Jangan jadi menyedihkan saat kamu tau kamu bisa melebihi yang mereka pikirkan. 
Jangan pernah mengandalkan, jadilah yang diandalkan agar kelak hidup tak terasa neraka.

Bersamamu dan Jadi Bagian Hidupmu

       Memandang gambaran jelas itu lagi, entah untuk kesekian kalinya dan selalu mampu membuatku kembali mengingat setiap detik perjalanan itu. Foto itu hanyalah bagian kecil dari sebuah pesona yang mungkin tak pernah terungkap. Tercipta begitu saja, tanpa ijin, tanpa toleransi, bahkan terlalu mudah untuk sosok yang sulit sepertimu/ Foto itu mengingatkan bagaimana aku mengingatmu, mengingatkanku sebuah awal, awal dimana aku meletakkan mataku pada setiap titik kehadiranmu.

     Setiap langkah awal yang pernah kutempuh bersamamu, ah rasanya bukan bersamamu, hanya aku yang merasa bersamamu. Kamu memulai segalanya dengan membuatku mengagumimu, mengagumi tingkahmu yang egois, galak, dan kasar. Ya, itu dirimu sejak awal, mengesalkan? Oh ya tentu saja, sangat menyebalkan seolah aku memang harus ada untuk setiap permintaanmu sedangkan kamu sangat tau ada banyak hal yang harus kusiapkan.

    Tapi, ada sebuah kisah disiang itu yang sungguh membuatku malah menatapmu, aku mulai menyadari keberadaanmu. Senandung manis itu, mungkin bukan untukku, bahkan sama sekali tak ada niat kau tunjukkan padaku, tapi bukankah itu awal dari segalanya? Awal kau mulai temukan kesenanganmu, awal kau temukan keinginanmu. Nada itu, suara itu, terekam kuat dibenakku, nada-nada itu tak pernah ku lupa. 

     Foto itu, ah, tak sekalipun aku pernah memintanya, bahkan untuk memimpikannya saja tidak. Untuk apa? Sedangkan kamu selalu mampu membuatku kesal bukan? Tapi kamu menyetujui foto itu, waah percaya dirimu sangat tinggi, kau tahu? Mungkin sajakan kamu menganggap aku menyukaimu dan memberikan segala yang aku minta seolah  aku adalah fansmu, sangat menyedihkan jika benar kau memikirkan itu.

      Yang kutahu, masa ini akan segera datang, masa dimana aku mulai tak menyadari kehadiranmu seperti dulu. Masa dimana aku mulai terbiasa dengan ada atau tidaknya kehadiranmu. Masa dimana pandanganku mencari, bukan menemukan. Dan masa ini benar-benar datang, masa dimana aku menyadari sikapmu yang mulai menyadari kehadiranku, pandanganmu yang mulai mencari keberadaanku, tatapan penuh pesona yang mampu membuat aku goyah atas setiap sikapmu.

     Segalanya berjalan tanpa ada perasaan istimewa, bahkan tanpa sikap yang istimewa. Menerimamu dalam kehidupanku dan menerimaku dalam kehidupanmu, akankah kita temukan masa itu?