Around The World

Rabu, 17 Desember 2014

Bersamamu dan Jadi Bagian Hidupmu

       Memandang gambaran jelas itu lagi, entah untuk kesekian kalinya dan selalu mampu membuatku kembali mengingat setiap detik perjalanan itu. Foto itu hanyalah bagian kecil dari sebuah pesona yang mungkin tak pernah terungkap. Tercipta begitu saja, tanpa ijin, tanpa toleransi, bahkan terlalu mudah untuk sosok yang sulit sepertimu/ Foto itu mengingatkan bagaimana aku mengingatmu, mengingatkanku sebuah awal, awal dimana aku meletakkan mataku pada setiap titik kehadiranmu.

     Setiap langkah awal yang pernah kutempuh bersamamu, ah rasanya bukan bersamamu, hanya aku yang merasa bersamamu. Kamu memulai segalanya dengan membuatku mengagumimu, mengagumi tingkahmu yang egois, galak, dan kasar. Ya, itu dirimu sejak awal, mengesalkan? Oh ya tentu saja, sangat menyebalkan seolah aku memang harus ada untuk setiap permintaanmu sedangkan kamu sangat tau ada banyak hal yang harus kusiapkan.

    Tapi, ada sebuah kisah disiang itu yang sungguh membuatku malah menatapmu, aku mulai menyadari keberadaanmu. Senandung manis itu, mungkin bukan untukku, bahkan sama sekali tak ada niat kau tunjukkan padaku, tapi bukankah itu awal dari segalanya? Awal kau mulai temukan kesenanganmu, awal kau temukan keinginanmu. Nada itu, suara itu, terekam kuat dibenakku, nada-nada itu tak pernah ku lupa. 

     Foto itu, ah, tak sekalipun aku pernah memintanya, bahkan untuk memimpikannya saja tidak. Untuk apa? Sedangkan kamu selalu mampu membuatku kesal bukan? Tapi kamu menyetujui foto itu, waah percaya dirimu sangat tinggi, kau tahu? Mungkin sajakan kamu menganggap aku menyukaimu dan memberikan segala yang aku minta seolah  aku adalah fansmu, sangat menyedihkan jika benar kau memikirkan itu.

      Yang kutahu, masa ini akan segera datang, masa dimana aku mulai tak menyadari kehadiranmu seperti dulu. Masa dimana aku mulai terbiasa dengan ada atau tidaknya kehadiranmu. Masa dimana pandanganku mencari, bukan menemukan. Dan masa ini benar-benar datang, masa dimana aku menyadari sikapmu yang mulai menyadari kehadiranku, pandanganmu yang mulai mencari keberadaanku, tatapan penuh pesona yang mampu membuat aku goyah atas setiap sikapmu.

     Segalanya berjalan tanpa ada perasaan istimewa, bahkan tanpa sikap yang istimewa. Menerimamu dalam kehidupanku dan menerimaku dalam kehidupanmu, akankah kita temukan masa itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar