Around The World

Jumat, 18 November 2011

Istri-Istri Rasulullah saw. dan Riwayat Singkat


1.   Sayyidah Khadijah binti Khuwalid ra.
Khadijah adalah istri Rasulullah saw. pertama, dinikahi sebelum kenabian, waktu itu Rasulullah berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Sebab kecerdikan dan kecerdasan Khadijah disukai Rasulullah. Khadijah hidup bersama Rasulullah selama 25 tahun, yaitu 15 tahun sebelum datang wahyu kerasulan, dan 10 tahun sesudahnya, dan mendapatkan anak dari perkawinannya tersebut, selain Ibrahim. Khadijah meninggal saat Rasulullah berusia 50 tahun.

2.   Sayyidah Saudah binti Zam’ah ra.
Rasulullah menikah dengannya setelah Khadijah wafat, sedangkan ia adalah janda (bekas istri Syukron ibnu Amru Al Anshar), lebih tua dari Rasulullah, ia termasuk kedalam golongan muhajirat yang ditinggal wafat suaminya ketika pulang dari hijrah ke Habasyah II, ia tinggal seorang diri sebab jika ia kembali kepada keluarganya, ia akan dipaksa untuk berbuat syirik atau disiksa. Usianya sewaktu dinikahi oleh Rasulullah adalah 55 tahun.

3.   Sayyidah A’isyah binti Abu Bakar ra.
Rasulullah menikahinya sewaktu ia masih gadis, satu-satunya wanita diantara istri-istri beliau yang perawan. A’isyah adalah wanita yang paling cerdas dan palin kuat hafalannya jika dibanding dengan istri-istri lainnya.

4.   Sayyidah Hafshoh binti Umar ra.
Rasulullah menikah dengannya, sewaktu ia berada dalam keadaan janda. Suaminya yang terdahulu adalah Junaisy bin Hadzabal Al-Anshar yang meninggal pada perang Badar.

5.   Sayyidah Zainab binti Khuzaimah ra.
Rasulullah menikah dengannya setelah menikah dengan Hafshoh binti Umar. Zainab adalah janda dari seorang pahlawan islam yang terkemuka, yaitu Abidah bin Harits bin Abdul Muthalib ra. yang menjadi korban dalam penyerangan pertama dalam perang Badar. Rasulullah mengetahui bahwa Zainab adalah seorang yang sabar dan tetap dalam imannya serta jihadnya.

6.   Sayyidah Zainab binti Jahsy Al-Ashadiy ra.
Ia dinikahi setelah janda, dan ia adalah anak perempuan bibi beliau. Sebelumnya ia telah menikah dengan Zaid bin Haritsah, setelah bercerai, Rasulullah mempersuntingnya sebagai istri. Hal ini terjadi karena adanya hikmah yang besar, yaitu sebuah hikmah penghapusan adopsi terhadap Zaid.
Dan diantara sebagian orang-orang orientalis yang dengki terhadap Islam dan Rasulullah saw. menjadikan peristiwa perkawinan beliau dengan Zainab sebagai landasan untuk memfitnah beliau dan melontarkan beberapa berita bohong, dikarenakan adanya beberapa cerita Israiliyat yang terdapat dalam sebagian buku tafsir.

7.   Sayyidah Ummi Salmah (Hindun binti Abu Umayyah Al-Mah-zuumiyah) ra.
Rasulullah menikahinya setelah janda. Suaminya yang terdahulu adalah Abdul Asad. Abdul Asad adalah termasuk kedalam Assabiquunal Awwalun(orang-orang pertama yang masuk Islam), pahlawan islam yang Syahid di perang Uhud. Setelah ditinggal mati suaminya, Ummi Salmah tinggal bersama keempat anaknya.
Disamping itu, Ummi Salmah memiliki otak yang cerdas ini dibuktikan ketika Rasulullah meminta pendapat tentang sesuatu yang penting bagi kaum muslimin disaat Hudaybiyyah. Ketika Rasulullah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk memotong rambutnya, dimana tidak seorang pun mematuhinya. Maka, Ummi Salmah memberi saran kepada beliau untuk mencukur rambutnya sendiri dihadapan orang banyak.

8.   Sayyidah Ummi Habibah binti Abu Sofyan ra.
Rasulullah menikah dengan beliau tahun ketujuh dari Hijrah. Janda dari Abdullah ibnu Jahksy yang telah meninggal di Habasyah. Maka raja Najasyi menikahkannya dengan Rasulullah dengan mahar sebesar 4000 dirham, dan dikirimkannya (Ummi Habibah) bersama Sarobil ibnu Hasanah.

9.   Sayyidah Juwairiyah binti Harits ra.
Rasulullah menikahi Sayyidah Juwairiyah binti Harits bin Dhoror (pemuka kaum bani Mustholliq), ia janda dari Mussafi’ bin Shofyan yang telah terbunuh dalam perang Muroisi’. Mussafi’ bin Shofyan adalah satu-satunya musuh bebuyutan bagi Rasulullah, karena dialah yang paling sering memusuhi Beliau.

10.        Sayyidah Shofiyah binti Huyaiy bin Akhtob ra.

11.        Sayyidah Maimunah binti Harits Al-Hilaliyah ra.
Nama aslinya adalah Barrah, kemudian Rasulullah menamakannya Maimunah, istri beliau yang terakhir . Sayyidah A’isyah pernah menceritakan keadaannya bahwa Maimunah adalah orang yang paling takwa terhadap Allah SWT, dan kami pun telah memperbanyak silahturahmi denganya. Dia adalah bekas istri dari Abu Rahmi bin Abdul Aziyy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar